Senin, 30 Desember 2013

BERHARGANYA 1 TARIKAN NAFAS

Pada saat akan meninggal dan dalam keadaan kritis, seorang Raja terkenal 
dari Macedonia yaitu Alexander the Great atau Iskandar Agung berkata pada para dokter yang merawatnya :
"Ambillah 1/2 dari kekayaanku, jika kamu dapat mengantarkan aku untuk menemui ibuku sebentar saja.."

Dokter menjawab :
"Jangankan separuh, bahkan seluruh kekayaan Baginda diberikan kepada hamba semuanya, hamba pun tidak akan mampu menambah 1 tarikan nafas"

 

Mendengar jawaban tersebut , air mata pun berlinang di pipi sang Raja, dia berkata:
"Seandainya aku tahu begitu berharganya 1 tarikan nafas, maka aku tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu hanya untuk mengejar kekuasaan.."

Kemudian sang Raja pun berpesan, agar nanti sewaktu diarak dalam peti mati menuju peristirahatannya yang terakhir, ia minta agar kedua tangannya dikeluarkan, agar setiap rakyatnya dapat melihat bahwa Alexander Agung yang hebat dan mampu menguasai wilayah terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia ini ternyata harus berpulang dengan tangan kosong.
Tidak memiliki apa-apa dan tidak membawa apa-apa.

Kelahiran & kematian adalah awal & akhir,
Tapi yang terpenting dari hidup ini adalah bagaimana kita mengisi kehidupan yang ada diantara ke duanya.
**

Baca Selengkapnya »»  

SELAMA 17 TAHUN TINGGAL DIKUBURAN

Pernahkah Anda mendengar kisah ini?
Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan?

Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan.
Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri.

Bagaimana kisahnya?


Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada.
Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah.

Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna,
namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak.
Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan!

Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan.

Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan si pemuda sebagai hadiah ulang tahunnya.

Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya?

Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang tahun yang ke-17.
Kedua orang tuanya datang menghampiri dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan.
Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya tidak meminta banyak, saya hanya minta satu hal..”
sang ibu menjawab:
“Apa, Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu.”

Anak: “Ayah dan Ibu berjanji?”

“Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.”

Anak: “Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan.”

“Apa? Apa maksud permintaanmu itu, Nak?”

Anak: “Ayah sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku,
dan hanya itu permohonanku, Yah.”

“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.”

Anak: “Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Al-Qur'an.
Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan
bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya adalah seperti kuburan.
Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan, Yah..”

Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam.

Anak: “Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Al-Qur'an.
Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana.
Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata Rasulullah, rumah ini seperti kuburan.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah...
Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.
Ajarilah aku membaca Al-Qur'an, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-Qur'an..”

Renungan di manakah kita selama ini makan, minum, tidur dan menetap? di rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah? atau kah di kuburan?

karena Rasulullah mengibaratkan rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya, seperti kuburan...
Jadi, di manakah sebenarnya kita tinggal saat ini?

Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Qur'an ditempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Taala.

Aamiin Ya Rabbal Alamiin..
Baca Selengkapnya »»  

Selasa, 15 Oktober 2013

AIR DAN IKAN KECIL


Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”
Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya.
Baca Selengkapnya »»  

INTI SEMUA KEBIJAKSANAAN


Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan.
Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, “Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu.”
Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.
“Itu masih terlalu banyak,” kata sang raja. “Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah.
Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku.
Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya.
Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan, “Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta.”

Baca Selengkapnya »»  

SANDARAN MASA DEPAN


Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?”
Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita.”
Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.
Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”
Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”
Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu.”
Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?
Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.
Baca Selengkapnya »»  

Jumat, 19 Juli 2013

PENGGUNAAN SOFTWARE MAPLE11 PADA MATERI STATISTIKA


Dari mulai SMP kita sudah diajarkan mengenai materi penghitungan dan analisa data numerik yang biasa di kenal dengan Ilmu STATISTIKA. Awalnya, kita diajarkan mengenai jenis data dan ukuran pemusatan. Masih ingatkah dengan istilah-istilah itu? Mari kita mempelajari materi statistik dari sudut pandang MAPLE.
Jenis data dibedakan menjadi dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.



1.    Data kualitatif sendiri dibedakan lagi menjadi data ordinal dan data nominal. Data ordinal adalah data yang memiliki tingkatan seperti kurang setuju, setuju, setuju sekali. Sedangkan data nominal adalah data yang  berupa status, misalnya iya dan tidak, laki-laki dan peremupuan, menikah dan belum menikah.

2.    Lain halnya dengan data kualitatif yang berupa huruf dan tidak dapat dilakukan perhitungan, pada data kuantitatif berupa angka sehingga dimungkinkan adanya penghitungan. Data kuantitatif dibedakan menjadi dua macam yaitu data interval dan data rasio. Kedua data kuantitatif ini hampir mirip, bedanya data interval memiliki rentang dan tidak memiliki nol mutlak, sedangkan data rasio tidak memiliki rentang dan memiliki nol mutlak. Untuk data rasio misalnya saat kita mengukur panjang rambut kepala, mungkin saja nol yang artinya tidak ada rambut di kepala nya.

Untuk ukuran pemusatan data, mengenai rata-rata, median, dan, modus.
  •  Mean (rata-rata) disajikan sebagai jumlah seluruh data dibagi cacah data.

  •  Median adalah nilai tengah dari data yang terurut.

  •  Modus adalah data yang paling sering muncul.


Misalkan diberikan data berikut : 50, 60, 70, 80, 90, 55, 65, 70, 75, 45
Mean dari data tersebut adalah (50+60+70+80+90+55+65+70+75+45) : (10) = 66 .
Untuk menentukan median, urutkan dulu datanya menjadi : 45, 50, 55, 60, 65, 70, 70, 75, 80, 90, Perhatikan bahwa mediannya adalah (65+70):(2)= 67,5.
Modus dari data tersebut adalah 70 ( data yang paling banyak frequensinya)

Sekarang marilah kita simak bagaimana cara menentukan mean (rata-rata), median, modus, range data, varian, jumlah data,dan simpangan baku dengan menggunakan MAPLE.

Calling sequence yang digunakan adalah “stats”. Misal kita ambil permasalahan di atas di mana data yang digunakan adalah  50, 60, 70, 80, 90, 55, 65, 70, 75, 45 . Perhatikan syntaks berikut :

[>with(stats):
[>marks:=[ 50, 60, 70, 80, 90, 55, 65, 70, 75, 45 ];
Untuk analisa data dimuat dalam subpaket “describe”.
1.      [>describe[mean](marks);  (untuk menentukan rata-rata/mean)
2.      [>describe[median](marks);  (untuk menentukan median)
3.      [>describe[mode](marks);  (untuk menentukan modus)
4.      [>describe[range](marks);  (untuk menentukan range dari data)
5.      [>describe[standarddeviation](marks);  (untuk menentukan simpangan baku)
6.      [>describe[variance](marks);  (untuk menentukan variansi)
7.       [>describe[count](marks);  (untuk menentukan jumlah data)

Contoh statistika menggunakan software maple11.


























Baca Selengkapnya »»  

Senin, 17 Juni 2013

SEMANGKUK NASI PUTIH


Pada sebuah senja 20 tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

"Tolong saya mau pesan semangkuk nasi putih.", dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini yang hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, dan kemudian segera menghidangkan semangkuk penuh nasi putih sesuai dengan pesanan pemuda tsb.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dia kemudian berkata dengan pelan :

"Dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."

Istri pemilik rumah makan berkata sambil tersenyum :

"Kalau ada yang engkau suka yang lain lagi, silahkan saja ambil ya,... Ga usah bayar kok !"

Si Pemuda sangat terharu atas kebaikan hati si pemilik rumah makan tsb.

Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir " Karena kuah sayurnya gratis
berarti Dia bisa memesan semangkuk lagi nasi putih".

" Bisa kah saya pesan satu mangkuk nasi putih lagi " kata si Pemuda tsb pelan.

"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda tsb.

"Bukan, saya akan membawa pulang, saya pengen di bungkus aja. Besok saya akan membawanya ke kampus sebagai makan siang saya !"

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir bahwa pemuda ini mungkin dari keluarga yg kurang mampu dan berasal dari luar kota, sehingga demi menuntut ilmu kekota, dia harus mencari uang sendiri untuk kuliah, sehingga kesulitan dalam hal keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini,hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi ?

Suaminya kemudian berbisik kepadanya :

"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk dia kuliah."

"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."

"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan mau menjadi istriku ?" Katanya sambil menatap mesra istrinya.... dan sepasang suami istri muda inipun merasa sangat gembira dapat membantu orang lain.

"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.

Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.

"Besok singgah lagi ya..., engkau harus tetap bersemangat !"
kata si pemilik rumah makan sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok untuk jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami istri ini sudah berumur 50 tahun lebih,
pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka akan segera digusur.

Tiba-tiba akan kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri masih perlu biaya pendidikan yang cukup besar setiap bulan, membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat itu tiba2 masuklah seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek dan kelihatannya seperti direktur sebuah perusahaan besar.

"Apa kabar ?, perkenalkan saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang Bapak dan Ibu berdua untuk membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."

"Siapakah direktur diperusahaan Anda tsb ?, mengapa begitu baik terhadap kami ? saya tidak ingat pernah mengenal seorang yang begitu mulia dan baik hatinya seperti direktur anda tersebut !" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran-heran.

"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya langsung kepada Beliau."

Maka berangkatlah mereka segera menuju Kantor Perusahaan yg ternyata sangat besar dan megah yang menandakan bahwa perusaan tsb benar-benar besar dan bonafid.

Di Pintu masuk mereka langsung di sambut oleh seseorang yang langsung memeluk suami pemilik rumah makan tsb.

" Bapak ingat saya ?..... Saya adalah Pemuda yg dulu Bpk selalu bungkuskan 1 mangkuk Nasi Putih beserta isinya yg sangat berarti sekali buat saya yang waktu itu sangat butuh energi dan gizi yang cukup buat kuliah.."

" Kebaikan hati dan keikhlasan Bapak dan Ibu berdua lah yang akhirnya mengantarkan saya bisa sesukses seperti sekarang ini, Bapak dan Ibu berdua benar2 wujud pertolongan Tuhan atas doa2 saya waktu itu".

"Saya barusan mendengar adanya rencana penggusuran di lokasi rumah makan Bapak dan ibu maka saya segera mengutus wakil saya utk mengajak Bapak dan Ibu bermitra dengan Perusahaan Kami ini, Bagaimana Pak ? "

Suami istri pemilik rumah makan ini hanya bisa menganguk tanda bersedia utk bermitra dan bekerja sama sambil saling berpandangan dan meneteskan air mata...

Tidak mereka sangka di saat masalah besar datang dan mengancam kelangsungan keluarga mereka ternyata pertolongan Allah datang lewat Sang Direktur yang dulunya hampir mereka tidak pernah mengingat lagi pernah menolong Pemuda tsb.

Allahu Akbar...

Ternyata tidak ada perbuatan baik yang sia2....Allah akan mengganjar dan membalas segala amal kebajikan kita dalam bentuk yang terbaik dan pada saat yang tepat....Hanya DIA yang tahu apa yang terbaik buat hamba2 Nya...

PERCAYALAH......

" Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan yang paling indah dan mengharukan".
Baca Selengkapnya »»